Lemak Trans Penyebab Diabetes Melitus (DM)

Lemak Trans Penyebab Diabetes Melitus (DM). Karbohidrat dan gula sering dianggap sebagai penyebab utama penyakit Diabetes Melitus (DM). Anggapan ini terbantahkan dengan hasil penelitian yang membuktikan bahwa tingginya asupan lemak trans adalah penyebab meningkatnya risiko menderita DM.

Fakta menunjukkan bahwa semakin tingginya asupan lemak trans berkaitan erat dengan semakin tingginya prevalensi Diabetes Melitus (DM) di dunia maupun di Indonesia.

Di Indonesia tahun 2000 ada 8,4 juta penderita Diabetes Melitus (DM), dan pada tahun 2030 diperkirakan akan meningkat hingga 21,3 juta . Masalah lemak trans sangat dilematis karena berkaitan antara profit dan akibat buruk bagi kesehatan. Sebelumnya, lemak jenuh dianggap sebagai jenis lemak yang berdampak paling buruk pada kesehatan.

Perubahan pola makan dari makanan tradisional menjadi western diet menyebabkan meningkatnya makanan yang mengandung lemak trans. Dampak buruk lemak trans pada kesehatan membuat US Dietary Guidelines Advisory Committee sangat merekomendasikan asupan lemak trans paling banyak hanya 1% dari asupan energi. Namun demikian, di Amerika asupan lemak trans mencapai 2-3% dari asupan energi harian.

Amerikapun membuat regulasi bagi produsen makanan kemasan untuk menyertakan besarnya kandungan lemak trans dalam produk tersebut.

Berbagai jenis makanan yang dikonsumsi masyarakat Semarang, seperti martabak, tahu petis, tahu susur, mendoan, pisang goreng, ketela goreng, donat, kue bandung, lumpia goreng, bandeng presto goreng, mie jowo goreng, pindang kudus dan nasi goreng babat telah dianalisis di Laboratorium Terpadu Institut Pertanian Bogor (IPB) (2011), didapat hasil bahwa kandungan lemak trans berada pada kisaran antara 0,01%-2,46% dari lemak total. Dan nasi goreng babat adalah jenis makanan yang paling tinggi mengandung lemak trans.

Lemak Trans adalah ...

Lemak trans sesungguhnya adalah lemak tak jenuh yang mengandung satu ikatan rangkap atau lebih. Karena pemrosesan, kemudian mengalami perubahan sifat dan konfigurasi. Ikatan rangkap pada lemak tak jenuh tersebut, menyebabkan terjadinya isomer geometrik yang sangat bergantung pada orientasi atom di sekeliling sumbu ikatan rangkap.

Bentuk cis mempunyai dua bagian rantai karbon yang cenderung berhadapan satu sama lain. Adapun bentuk trans mempunyi dua bagian dari rantai karbon yang hampir linier. Lemak tak jenuh rantai panjang di alam hampir seluruhnya mempunyi konfigurasi cis, molekulnya membentuk sudut 120 derajat pada ikatan rangkapnya. Jika berada dalam temperatur rendah, rantai karbon pada lemak tak jenuh membentuk suatu pola zig-zag jika diekstensikan.

Lemak trans yang banyak dtemukan yaitu bentuk asam elaidat dan lenolelaidat yang merupakan lemak trans yang secara umum terbentuk dari minyak sayur yang terhidrogenasi parsial dan proses deep frying atau menggoreng dengan minyak dalam jumlah banyak. Asam transvaccenat adalah lemak ruminansia yang dihasilkan oleh bakteri yang terdapat di usus hewan memamah biak. Maka secara umum dijumpai dalam jumlah kecil pada susu, daging, organ hewan ruminansia seperti sapi, kambing, dan domba.

90% lemak trans bersumber paling banyak dari Hidrogenasi industri. Minyak terhidrogenasi banyak dipakai untuk memasak french fries, produk makanan siap saji seperti pizza, keripik, krekers, snack, cookies, dan mi instan. Produk makanan lain seperti chips, sereal, dan biskuit juga diolah memakai minyak yang terhidrogenasi. Proses ini merupakan penjenuhan minyak cair menjadi setengah padat.

Demikian informasi tentang Lemak Trans sebbagai Penyebab Diabetes Melitus (DM).